Friday, January 28, 2011

Admin Server: Optimasi Proxy


Nama: Fajar Aris Viandi
Kelas: 3 TKJ A
Pemateri: P.Nusirwan/P.Dodi
Tanggal: 28-01-2011
Mata Pelajaran: Admin Server

Proxy-Server

Proxy server adalah sebuah server pada jaringan komputer yang
memberikan pelayanan pada komputer client untuk dapat melakukan
koneksi tidak langsung (indirect connection) dengan jaringan yang lainnya.
Client meminta koneksi ke arah proxy server kemudian server melakukan
koneksi ke arah server tujuan, atau mengambil data dari dalam tempat
penyimpanan sementara (cache).
Untuk mesin Linux, dapat menggunakan aplikasi "squid". Dimana pada
squid tersebut dapat melakukan pembatasan akses. File konfigurasi squid
berada di direktori /etc/squid/, dan file konfigurasinya bernama "squid.conf".
Squid menggunakan port tertentu untuk menerima request dari client,
defaultnya adalah 3128. Untuk menggunakan proxy, client dapat merubah
preferences / options pada software web browsernya dengan mengarahkan
IP proxy dan portnya.

TRANSPARENT PROXY

Transparent proxy adalah suatu cara supaya client dapat tetap
mengakses ke jaringan lain tanpa harus memasukkan IP proxy server pada
web browsernya. Cara kerja dari tranparent proxy adalah :
1. PC Client akan menanyakan pada DNS no IP dari site yang akan
diakses, DNS server akan melanjutkan (forward) request DNS tersebut
ke Server DNS suatu ISP.
2. Setelah mendapatkan balasan PC Client akan mengakses web.
3. PC Client yang akan mengakses suatu web di internet (tcp 80), paket
requestnya akan ditangkap terlebih dahulu oleh PC Router.
4. Paket yang tertangkap akan dibelokkan (REDIRECT) ke arah port
aplikasi proxy, sehingga yang awalnya mengakses ke port 80 akan
dipindahkan ke port 3128.
Komponen yang diperlukan untuk membangun transparent proxy
adalah :
· Aplikasi proxy, pada praktikum ini menggunakan "squid"
· Aplikasi REDIRECT, pada praktikum ini menggunakan "iptables"
· Aplikasi DNS forwarder (optional), pada praktikum ini
menggunakan "bind9"
LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM
Network Address Translation
1. Siapkan jaringan seperti pada gambar topologi (Gb. 5) dan pastikan
tidak ada firewall di mesin PC router !!! (hapus dengan iptables -F dan
iptables -t nat -F)
2. Pada PC router, ethernet yang mengarah ke switch menggunakan IP
DHCP, sedangkan ethernet yang mengarah ke LAN diberikan IP dengan
blok terakhir 1. Contoh pada jaringan 192.168.1.0/24 diberi IP
192.168.1.1.
3. Aktifkan IP-forwarding : # echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
4. Pada PC client diberikan alamat IP static sesuai dengan jaringannya.
Misal jaringan 192.168.1.0/24 diberi IP 192.168.1.100.
5. Pastikan PC client dan PC router bisa saling terkoneksi dengan
melakukan ping atau traceroute (mtr).
Contoh :
- Dari PC client
# ping 192.168.1.1
- Dari PC router
# ping 192.168.1.100
6. Lakukan mtr ke arah IP server ns1.eepis-its.edu (202.154.187.2) dan
ke arah PC client di jaringan lainnya dari PC client maupun PC router.
# mtr 202.154.187.2
# mtr 192.168.2.55
7. Tambahkan NAT pada PC router, dengan IP network sesuai dengan
jaringan masingmasing
# iptables -t nat -I POSTROUTING -s 192.168.1.0/24 -j MASQUERADE
8. Catat hasil iptables pada PC router
# iptables -t nat -nL
9. Lakukan mtr ke arah IP server ns1.eepis-its.edu dan ke arah PC client
di jaringan
lainnya
10. Buka website http://noc.eepis-its.edu dari PC client. (buat
screenshotnya)
PROXY-SERVER
1. Pastikan belum terinstall aplikasi proxy di mesin pc router, dengan
cara :
# dpkg -P squid
2. Hapus rule NAT di pc router
# iptables -t nat -F
3. Lakukan ping atau mtr dari PC client ke arah server noc.eepis-its.edu
(202.154.187.2)
dan pastikan TIDAK terkoneksi !!!
4. Lakukan installasi aplikasi proxy "squid" di mesin PC router
# apt-get install squid
5. Rubah konfigurasi pada /etc/squid/squid.conf di mesin PC router,
supaya
memperbolehkan IP client di jaringannya dapat mengakses ke jaringan
luar.
# vim /etc/squid/squid.conf
Cari bagian :
#acl our_networks src 192.168.1.0/24 192.168.2.0/24
#http_access allow our_networks
Tips: Pada vim dapat dilakukan dengan : ESC – tekan tombol / - ketik
"our_network"
Rubah menjadi : (isi dengan IP jaringan dan hilangkan tanda #
didepannya)
acl our_networks src 192.168.1.0/24
http_access allow our_networks
Simpan file konfigurasi tersebut dengan ":wq"
6. Restart aplikasi squid dengan cara :
# /etc/init.d/squid restart
7. Pada PC client, buka aplikasi web browser (iceweasel), rubah
preferences untuk proxy.
8. Isikan dengan IP mesin proxy dan portnya.
Contoh :
HTTP Proxy : 192.168.1.1 dengan port : 3128
9. Pada PC Client, lakukan akses ke alamat web http://noc.eepis-its.edu
atau
http://www.eepis-its.edu (Tidak mengakses ke INTERNET !!!)
10. Pada PC router, tampilkan report dari client yang menggunakan
proxy. File report ada
di /var/log/squid/access.log
# tail -f /var/log/squid/access.log
TRANSPARENT PROXY
1. Matikan preferences untuk menggunakan Proxy pada web browser di
PC Client
2. Akses ke web http://www.eepis-its.edu, seharusnya akses akan gagal
dengan web
Browser gagal untuk meresolv nama dari domain tersebut.
Bagian DNS
3. Pada PC router lakukan installasi aplikasi DNS "bind9"
# apt-get install bind9
4. Rubah konfigurasi pada file /etc/bind/named.conf.options
# vim /etc/bind/named.conf.options
Rubah bagian : (hilangkan tanda // di depannya)
// query-source address * port 53;
Menjadi :
query-source address * port 53;
Rubah bagian :
// forwarders {
// 0.0.0.0;
// };
Menjadi : (hilangkan tanda // dan ganti IP 0.0.0.0 menjadi IP DNS – ISP
202.154.187.2)
forwarders {
202.154.187.2;
};
5. Restart aplikasi DNS
# /etc/init.d/bind9 restart
Bagian Proxy
6. Rubah konfigurasi file /etc/squid/squid.conf pada mesin PC Router
# vim /etc/squid/squid.conf
Rubah bagian :
http_port 3128
Menjadi : (menambahkan kata "transparent")
http_port 3128 transparent
Simpan dengan "ESC - :wq"
7. Restart aplikasi squid dengan cara :
# /etc/init.d/squid restart
Bagian Firewall
8. Tambahkan aturan firewall pada mesin PC Router untuk membelokkan
request ke DNS
(udp 53) dan ke WEB (tcp 80)
# iptables -nL -t nat
Menambahkan redirect untuk WEB ke arah port proxy
# iptables -t nat -I PREROUTING -s 192.168.1.0/24 -p tcp –dport 80 -j
REDIRECT –t oports
3128
Menambahkan redirect untuk DNS ke arah bind9
# iptables -t nat -I PREROUTING -s 192.168.1.0/24 -p udp –dport 53 -j
REDIRECT –
to-ports 53
Lihat isi firewall dengan iptables -t nat -nvL
Bagian akses
9. Pada Client jalankan "nslookup www.eepis-its.edu" dengan
menggunakan terminal
10. Akses ke website http://www.eepis-its.edu atau http://noc.eepisits.
edu
11. Pada mesin PC router, catat hasil akses dengan cara :
# tail -f /var/log/squid/access.log

Monday, January 17, 2011

Database: Type Tabel MySQL (MyISAM, InnoDB,HEAP)

MySQL mendukung beberapa tipe tabel, tergantung konfigurasi saat proses instalasi MySQL. MySQL memiliki 3 (tiga) tipe data utama, yaitu MyISAM, InnoDB dan HEAP. Jika kita tidak menyebutkan tipe tabel saat membuat tabel, maka tipe tabel otomatis akan dibuat sesuai konfigurasi default server MySQL. Hal ini ditentukan oleh variabel default-table-type di file konfigurasi MySQL.
Bila ditinjau dari kemampuan tabel, maka kedua tabel tersebut dapat dikategorikan sebagai tabel dengan kemampuan bertransaksi (transaction-safe tables /TST) dan tabel tanpa kemampuan bertransaksi (not transaction-safe tables /NTST), sehingga daftar tabel di atas dapat kita bagi lagi menjadi:
  1. Transaction-Safe Tables (TST) Format Tabel Innodb
  2. Not Transaction-Safe Tables (NTST) Format Tabel MyISAM
Transaksi adalah kemampuan software untuk membatalkan suatu proses, kemudian mengembalikan nilai awal sebelum proses tersebut terjadi. Kita dapat membayangkannya sebagai sebuah transaksi keuangan di bank. Anggaplah Anda sedang berdiri di depan sebuah mesin ATM untuk melakukan penarikan tunai. Sebelumnya Anda memiliki saldo awal 10 juta rupiah, dan berniat mengambil uang tunai sebanyak 2 juta rupiah saja. Bila transaksi tunai berhasil, maka Anda akan mendapatkan uang tunai dari ATM sebesar 2 juta rupiah, dan secara langsung nilai saldo di rekening Anda akan berkurang sebanyak 2 juta rupiah, sehingga menjadi 8 juta rupiah. Itu skenario normalnya, bila semuanya berjalan secara lancar-lancar saja.Skenario tidak normalnya adalah bagaimana bila mesin ATM belum berhasil mengeluarkan uang tunai yang Anda minta, tetapi tiba-tiba terjadi aliran listrik padam. Apakah saldo Anda akan tetap berkurang sebanyak 2 juta rupiah walaupun Anda belum menerima uang tunai tersebut dari mesin ATM? Lebih parah lagi, kartu ATM Anda ikut tertelan di mesin ATM tersebut , atau saldo Anda akan tetap berjumlah 10 juta rupiah karena transaksi akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem perbankan? Atau, yang paling menguntungkan, saldo Anda tetap 10 juta rupiah tetapi ATM sempat mengeluarkan uang juga.
Bila database perbankan tersebut memiliki fasilitas transaction-safe tables (TST) maka yang terjadi adalah saldo Anda di rekening tetap 10 juta rupiah, Anda sama sekali tidak menerima uang tunai 2 juta rupiah dari ATM, serta kartu ATM Anda selamat tidak tertelan di mesin tersebut. Adil kan? Kurang lebih seperti itulah gambaran sederhana dari cara kerja transaction -safe tables (TST). Sebaliknya, bila tidak di dukung oleh transaction-safe tables (TST), maka Anda mungkin akan mengalami kerugian .
Keunggulan transaction-safe tables (TST) dibandingkan dengan not transaction-safe tables (NTST) adalah:
  1. Lebih aman. Seperti pada contoh kasus di atas.
  2. Cukup menggunakan satu perintah COMMIT saja untuk mengupdate beberapa perintah di atasnya.
  3. Dapat menjalankan perintah ROLLBACK yang mengabaikan perubahan -perubahan yang
  4. terjadi pada transaksi yang dibatalkan.
Sedangkan keunggulan dari not transaction-safe tables (NTST) dibandingkan dengan transaction-safe tables (TST) adalah:
  1. Proses lebih cepat karena tidak adanya beban transaksi (no transaction overhead ).
  2. Penggunaan ruang dalam hard disk yang lebih hemat karena tidak adanya beban transaksi.
  3. Penggunaan memori yang lebih hemat, juga karena tidak adanya beban transaksi.
Dari gambaran di atas, Anda bisa menentukan format tabel apa saja yang akan Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Tentu harus ada pertimbangan yang matang dalam hal pemilihan format tabel ini. Pada MySQL sendiri, format tabel MyISAM merupakan format default yang digunakan. Selanjutnya, mari kita bahas format tabel tersebut.

MyISAM
Tipe tabel MyISAM merupakan tipe tabel yang sederhana, stabil dan mudah digunakan. Jika kita akan menyimpan data sederhana yang tidak terlalu rumit, maka gunakanlah tipe tabel ini. Kelebihan utama MyISAM adalah kecepatan dan kestabilannya. Jika kita memilih tipe tabel MyISAM, maka MySQL secara otomatis akan menentukan salah satu dari tiga jenis tabel MyISAM, yaitu :
Format tabel MyISAM merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari format tabel ISAM, dan merupakan format tabel default pada MySQL. Pada MyISAM file indeks disimpan dengan nama akhiran .MYI dan file data disimpan dengan nama akhiran .MYD. Adapun penyempurnaan yang dilakukan pada MyISAM antara lain:
  1. Adanya suatu kode pembeda yang akan memberi tanda bila suatu tabel tidak ditutup dengan semestinya setelah dibuka. Bila Anda menjalankan program MySQL Server, mysqld, dengan pilihan –myisam-recover, maka secara otomatis tabel yang telah ditandai tersebut akan dipulihkan (bila rusak) atau ditutup dengan semestinya (bila belum ditutup). Hal ini sangat membantu untuk menjaga keutuhan dan validitas tabel.
  2. Kemampuan kolom AUTO_INCREMENT lebih handal dibandingkan dengan format tabel ISAM.
  3. Mendukung file ukuran besar (63-bit) pada sistem operasi tertentu yang juga mendukung
  4. pembuatan dan pembacaan file-file data ukuran besar.
  5. Pada kolom BLOB dan TEXT bisa dilakukan pengindeksan.
  6. NULL diperkenankan pada kolom yang diindeks (tetapi sebaiknya dihindari saja).
  7. Jumlah maksimum file indeks adalah 32 buah per tabelnya, dan masih dapat dikembangkan hingga mencapai 64 buah per tabel dengan kondisi tertentu tanpa harus mengkompilasi ulang program myisamchk.
  8. Program bantu myisampack dapat memadatkan kolom BLOB dan VARCHAR.
Walaupun format tabel MyISAM dapat dikategorikan sangat handal, tetapi pada suatu saat bisa saja terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh:
  1. Server mati secara mendadak akibat aliran listrik padam.
  2. Kerusakan pada perangkat keras.
  3. Penghentian proses oleh perintah KILL pada saat proses sedang dalam kondisi menulis.
  4. Kesalahan pada program MySQL atau ISAM.
  5. Melakukan suatu proses dengan program bantu lain (seperti MyISAM) pada saat tabel sedang sibuk diakses.
Ciri-ciri tabel MyISAM yang mengalami kerusakan antara lain:
  1. Munculnya pesan kesalahan ‘ Incorrect key file for table: ‘…’
  2. Query tidak menghasilkan data yang lengkap.
Bila hal tersebut terjadi, yang dapat Anda lakukan adalah segera memperbaiki kerusakan tabel tersebut dengan menggunakan perintah CHECK TABLE atau REPAIR TABLE.
mysql> CHECK TABLE nama_tabel pilihan_pemeriksaan ;
mysql> REPAIR TABLE nama_tabel pilihan_perbaikan ;
Bila Anda ingin mengubah format tabel ke MyISAM, lakukan dengan cara:
mysql> ALTER TABLE nama_tabel TYPE=MYISAM ;
Pada saat pertama kali kita membuat tabel ini dengan perintah CREA TE TABLE, bisa dinyatakan dengan perintah sebagai berikut:
mysql> CREATE TABLE ujian
-> (NoSiswa INT NOT NULL AUTO_INCREMENT,
-> Nilai INT NOT NULL,
-> PRIMARY KEY (NoSiswa))
-> TYPE=MyISAM ;
Atau bisa juga dengan perintah di bawah ini, dengan menghilangkan perintah TYPE=MYISAM, karena format tabel MyISAM adalah format tabel default yang digunakan oleh MySQL.
mysql> CREATE TABLE ujian
-> (NoSiswa INT NOT NULL AUTO_INCREMENT,
-> Nilai INT NOT NULL,
-> PRIMARY KEY (NoSiswa))
-> ;

InnoDB
Tipe tabel InnoDB merupakan tipe tabel MySQL yang mendukung proses transaksi. Tipe ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
Format Tabel InnoDB mendukung proses transaksi dengan adanya fasilitas rollback dan commit, dan juga kemampuan untuk memulihkan tabel bila terjadi kerusakan pada tabel tersebut. Mampu melakukan penguncian (locking) pada tingkatan record dan juga mampu membaca pada perintah SELECT yang tidak dikunci (mirip dengan kemampuan Oracle). Kemampuan-kemampuan tersebut meningkatkan kecepatan dan kinerja penggunaan multi user. Ada banyak sekali fitur yang disediakan oleh Tabel InnoDb ini. Anda bisa mendapatkan informasi lebih rinci langsung di situs www.innodb.com. Anda bisa juga mendapatkan versi komersial dari InnoDB yang bisa didownload pada situs tersebut. InnoDb telah digunakan untuk database yang membutuhkan kinerja sangat tinggi dan berukuran sangat besar. Misal, Mytrix Inc, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset statistik di Internet , menggunakan InnoDb untuk mengelola data lebih dari 1 Terabyte (1012 byte), dengan jumlah tabel lebih dari 100.000. Secara keseluruhan jumlah recordnya mencapai lebih dari 20 milyar record. Sebuah bursa saham Paris di Perancis menggunakan InnoDB sebagai solusi databasenya. Pada saat beban kerja sedang sepi, jumlah query yang dilayani mencapai rata-rata 800 proses insert/update per detiknya. Sedangkan pada saat ramai, jumlah query yang dilayani mencapai rata -rata 2.000 proses insert/update per detiknya.

Kelebihan format tabel InnoDB antara lain:

  1. Format Tabel InnoDB mendukung transaksi dengan menyediakan fasilitas rollback dan commit.
  2. InnoDB merupakan satu-satunya format tabel di dalam MySQL yang mendukung Foreign Key Constraint .
  3. Kecepatan InnoDB pada beberapa kasus bahkan melebihi kecepatan format tabel MyISAM. Informasi mengenai kecepatan ini dapat dilihat di halaman benchmark dengan alamat http://www.innodb.com/bench.html.
  4. InnoDB memiliki kemampuan melakukan penguncian pada tingkatan record ( row level locking). Bandingkan dengan MyISAM yang hanya memiliki kemampuan penguncian pada tingkatan tabel (table level locking). Hal ini sangat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja akses multiuser.InnoDB memiliki fasilitas backup secara langsung, yaitu dapat melakukan backup pada database yang sedang berjalan tanpa harus melakukan proses locking dulu dan tidak akan mengganggu operasional database.
  5. InnoDB memiliki kemampuan memulihkan tabel secara otomatis pada tabel-tabel yang rusak.
Ukuran database InnoDB dapat melebihi 2 Gigabyte, walaupun sistem operasi yang digunakan saat itu tidak mendukung penggunaan database melebihi 2 Gigabyte


Dua jenis mesin utama penyimpanan tabel untuk database MySQL adalah InnoDB dan MyISAM.
Berikut ringkasan perbedaan fitur dan kinerja:
  1. InnoDB lebih baru sementara MyISAM lebih tua.
  2. InnoDB lebih kompleks, sementara MyISAM lebih sederhana.
  3. InnoDB semakin ketat dalam integritas data sementara MyISAM longgar.
  4. InnoDB menerapkan tingkat baris kunci untuk memasukkan dan meng-update baris sementara MyISAM menerapkan tingkat kunci tabel.
  5. InnoDB memiliki transaksi sementara MyISAM tidak.
  6. InnoDB memiliki kunci asing dan hubungan contraints sementara MyISAM tidak.
  7. InnoDB memiliki crash pemulihan lebih baik sementara MyISAM yang miskin memulihkan integritas data pada sistem crash.
  8. MyISAM memiliki indeks pencarian teks penuh (full text search) sementara InnoDB tidak.
Mengingat perbedaan-perbedaan, InnoDB dan MyISAM memiliki kelebihan dan kekurangan mereka yang unik terhadap satu sama lain. Mereka masing-masing lebih cocok dalam beberapa skenario dari yang lain.
Keuntungan dari InnoDB
  1. InnoDB harus digunakan di mana integritas data lebih prioritas.
  2. Lebih cepat dalam menulis-intensif (penyisipan, update) tabel karena menggunakan tingkat penguncian baris dan hanya tahan perubahan pada baris yang sama yang sedang dimasukkan atau diperbaharui.
Kekurangan dari InnoDB
  1. Karena InnoDB harus menjaga hubungan yang berbeda antara tabel, database administrator dan pencipta skema harus mengambil lebih banyak waktu dalam mendesain model data yang lebih kompleks daripada MyISAM.
  2. Mengkonsumsi sumber daya sistem yang lebih seperti RAM. Direkomendasikan bahwa mesin InnoDB dimatikan jika tidak perlu substansial untuk itu setelah instalasi MySQL.
  3. Tidak-pengindeksan teks penuh.
Keuntungan MyISAM
  1. Sederhana untuk merancang dan membuat, sehingga lebih baik untuk pemula. Jangan khawatir tentang hubungan luar negeri antara tabel.
  2. Lebih cepat dari InnoDB pada keseluruhan sebagai akibat dari struktur sederhana sehingga jauh lebih sedikit biaya sumber daya server.
  3. Pengindeksan teks lengkap.
  4. Sangat baik untuk membaca-intensif (select) tabel.
Kekurangan dari MyISAM
  1. Tidak ada integritas data (misalnya kendala hubungan), yang kemudian datang tanggung jawab dan overhead dari para administrator database dan pengembang aplikasi.
  2. Tidak mendukung transaksi yang penting dalam aplikasi perbankan.
  3. Lebih lambat dari InnoDB untuk tabel yang sering dimasukkan atau diperbaharui, karena seluruh tabel terkunci untuk memasukkan atau memperbarui.
Perbandingan tersebut cukup sederhana. InnoDB lebih cocok untuk data situasi kritis yang membutuhkan menyisipkan sering dan update.
MyISAM, di sisi lain, melakukan yang lebih baik dengan aplikasi yang tidak cukup bergantung pada integritas data dan kebanyakan hanya memilih dan menampilkan data.


HEAP
Tabel dengan tipe HEAP tidak menyimpan datanya di hardisk, tetapi menyimpan di RAM (memori). Tipe tabel ini biasanya digunakan sebagai tabel sementara (temporary). Tabel secara otomatis akan dihapus (hilang) dari MySQL saat koneksi ke server diputus atau server MySQL dimatikan.


Referensi :

http://sugengsuprayogi.wordpress.com/2010/04/14/myisam-vs-innodb/
http://harisanto.wordpress.com/2008/03/06/format-tabel-mysql/

Sunday, January 16, 2011

Pra KBM: Dedicated Router



Tanggal:15-1-2011
PRA KBM: DEDICATED ROUTER
Nama: Fajar Aris Viandi
Mata Pelajaran: Diagnosa WAN
Kelas: 3 TKJ A
SMKN 1 Cimahi
Instruktur: B.Netty & P.Rudi




Router adalah perangkat jaringan yang menghubungkan antara dua atau lebih jaringan secara logika untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

PC Router adalah PC namun difungsikan sebagai router.

Dedicated router adalah router yang fungsi dan modelnya sudah ditentukan oleh vendornya. kita dapat mengkonfigurasi router itu tergantung dengan konfigurasi yg telah disediakan dari vendor dan kita tidak dapat mengubah port pada router apabila dari vendor tidak diperbolehkan.

Vendor yang biasa memproduksi dedicated router diantaranya Cisco, BayNetworks, 3Com dan lain-lain. Namun, dari sekian banyak vendor yang ada, Vendor Dedicated Router yang paling popular adalah Cisco.
Alasan mengapa orang ataupun lembaga/perusahaan menggunakan dedicated router adalah sebagai berikut :
1.                  Stabilitas, karena lebih spesifik melakukan tugas sebagai router dari pada sebuah PC yang melakukan tugas sebagai router.
2.                  Memiliki banyak alternatif koneksi.
3.                  Keamanan karena mendukung pemfilteran paket data.
4.                  Kemudahan, karena dioperasikan menggunakan Internetwork OperatingSystem(IOS).
5.                  Praktis dan fleksibel dalam penempatan.

 Namun Dedicated router juga memiliki kekurangan, yaitu:
1.      Harganya relative lebih mahal
2.    Untuk yang Non modular router Port dan interfacenya sudah ditentukan, jadi kita tidak dapat menambahnya.


Dedicated Router ada 2 macam, yaitu:


1) Modular Router
2) Non Modular Router


Perbedaanya:


"In modular router the interfaces are not fixed so that we wilkl be able to installed cards latter on this router. But in case of non modular router the interfaces are fixed, we cannot able to add ports/interfaces latter on."

Artinya:
Pada Modular router, kita dapat menambah atau mengurangi interface pada router sewaktu-waktu. tetapi pada Non modular router, interfacenya tidak dapat ditambah/dikurangi karena sudah ditetapkan oleh vendor.


Contoh Modular Router:



Cisco 1721 Modular Access Router

Cisco 1760 Modular Access Router

Cisco 1841 Modular Access Router




Hierarki Network

A.Backbone (Core) Layer 
Core Layer merupakan layer high-speed switching backbone dan harus didesain  untuk dapat mengirimkan paket data (switch packets) secepat dan sebanyak mungkin tanpa ada hambatan. Pada layer ini, manipulasi paket data (seperti: access list dan filtering) tidak boleh dilakukan, karena hal ini akan menghambat dan memperlambat proses pengiriman paket data (Switching Packet).
Interface yang digunakan di perangkat layer ini Misalnya fast ethetnet 100Mbps (Not Recommended), Gigabit Ethetnet, FDDI atau ATM. Pada lalu lintas data dapat juga menggunakan switch karena penyampaiannya pasti mendukung banyak port dan cepat. Disini toloransi kesalahan/kegagalan juga patut dipertimbangkan Untuk toleransi kesalahan digunakan peralatan jalur ganda . Oleh sebab itu swicth dikonfigurasikan dengan menggunakan Spanning Tree Topology dimana dapat diciptakan jalur ganda untuk mencegah looping pada network.

beberapa Device yang termasuk core layer :
  • Cisco switches seperti seri 7000, 7200, 7500, and 12000 (untuk digunakan pada WAN)
  • Catalyst switches seperti seri 6000, 5000, and 4000 (untuk digunakan pada LAN)
  • T-1 and E-1 lines, Frame relay connections, ATM networks, Switched Multimegabit Data Service (SMDS)
  • Cisco Carrier Routing System
  • Cisco ASR 9000 Series Aggregation Services Routers
  • Cisco ASR 1000 Series Aggregation Services Routers
  • Cisco XR 12000 Series Router
  • Cisco 7600 Series Routers
Contoh:

Cisco 7606 Router


Description:

The Cisco 7600 Series is the industry's only edge router that delivers robust, high performance IP/MPLS features for a range of service provider edge and enterprise MAN/WAN applications. Coupled with the broadest set of interfaces and innovative adaptive network processing technology the Cisco 7600 leads the industry with integrated Ethernet, private line and subscriber aggregation capabilities. The Cisco 7600 Series is a natural evolution for existing Cisco 7500 Series customers–with Cisco IOS feature parity and FlexWAN support for existing Cisco 7200/7500 Series port adapters
The Cisco 7606 Router features 480 Gbps of switching capacity in a NEBS-compliant 40 Gigabit/slot configuration, delivering the needed capacity to power robust edge services for IP/MPLS networks. This compact 6-slot, 1/6 rack system delivers 30 Mpps centralized processing coupled with distributed processing for line-rate 10 & 1 Gigabit Ethernet services.
B. Distribution Layer
Distribution Layer merupakan titik pemisah (demarcation point) antara access Layer dengan core layers dan membantu dalam mendefinisikan dan membedakan  Core Layer. Layer ini mendefinisikan daerah dimana manipulasi paket data (packet manipulation) dapat dilakukan. 

Fungsi Distribusi Layer antara lain adalah: 
•  Address atau Area Jaringan LAN   
•  Akses ke Workgroup ata Departemen.   
•  Mendefinisikan Broadcast/multicast domain.  
•  Routing dari Virtual LAN (VLAN)  
•  Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam jaringan  
•  Network Security
•  Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat dilakukan.

beberapa Device yang termasuk distribute layer :
  • Cisco ASR 1000 Series Aggregation Services Routers
  • Cisco Catalyst 6500 Series Switches
 Contoh:

Cisco ASR 1002 Router

Description:
The Cisco ASR 1002 Router in a 2-rack unit (RU) form factor comes with an integrated route and serial interface processors. It houses three shared port adapter (SPA) slots supporting single height and dual height SPAs. Configurable with either the 5 Gbps or 10 Gbps embedded services processor and four built-in Gigabit Ethernet ports, it is an ideal solution for a large branch office or as a managed high-speed customer premises equipment (CPE) device to support enhanced features such as security, deep packet inspection, and firewall.
Running on Cisco IOS XE Software, the Cisco ASR 1002 router supports software redundancy and in-service software upgrades (ISSU) without redundant hardware.



C. Access Layer 
Access Layer merupakan titik dimana Local -End User dapat masuk ke Jaringan. Layer ini juga dapat menerapkan access lists atau filtering untuk dapat mengoptimasi kinerja jaringan. Setiap kali sebuah paket melalui router disebut sebagai sebuah hop. DDR (Double Data Rate) dan teknologi Ethernet switching yang terutama digunakan dalam lapisan akses dengan Static routing. Fungsi Access Layer antara lain: 

•  Shared bandwidth  
•  Switched bandwidth  
•  MAC layer filtering  
•  Microsegmentation
beberapa Device yang termasuk Access layer :
  • Cisco 3900 Series Integrated Services Routers
  • Cisco 2900 Series Integrated Services Routers
  • Cisco 1900 Series Integrated Services Routers
  • Cisco 800 Series Routers
  • Linksys by Cisco WRT54GL SoHo Router
Contoh:
Cisco 888 Integrated Services Router


Combine Internet access via G.SHDSL, security, and wireless services onto a single, secure device. The Cisco 888 Integrated Services Router offers broadband speeds and simplified management to small businesses, enterprise small branches, and teleworkers.
The Cisco 880 Series provides:
  • Firewall
  • Content filtering
  • VPNs and WLANs at broadband speeds
  • Easy deployment
  • Centralized management features
Available options on the Cisco 888 Integrated Services Router include:
  • Survivable Remote Site Telephony
  • Built-in advanced security, including intrusion prevention, GET VPN, and dynamic multipoint VPN (DMVPN)
  • Up to 20 VPN tunnels
  • Cisco Configuration Professional for simplified management
  • WAN connection with multiple access options
  • Business continuity with primary and backup connections on the Cisco 880 router, including third-generation wireless and ISDN
  • Four 10/100 Mbps fast Ethernet managed switch ports with optional Power over Ethernet (PoE) on two switch ports
  • Integrated access points based on the IEEE 802.11n draft 2.0 standard that uses MIMO (multiple-input, multiple-output) to improve coverage for existing and new clients
  • Cisco Unified Wireless Management
  • Universal software image for easy expansion with software activation